Profil Desa Tursino
Ketahui informasi secara rinci Desa Tursino mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tursino, Kutoarjo, Purworejo. Mengupas mendalam potensi ekonomi industri gula merah, dinamika sosial budaya yang aktif, serta tantangan kesehatan stunting di desa agraris yang berlokasi di utara pusat Kecamatan Kutoarjo.
- 
                
                
Sentra Industri Gula Merah
Desa ini dikenal sebagai salah satu pusat produksi gula merah tradisional, yang menjadi pilar penting ekonomi kerakyatan dan sumber pendapatan alternatif selain pertanian.
 - 
                
                
Kehidupan Komunitas yang Aktif
Masyarakatnya menunjukkan ikatan sosial yang kuat melalui berbagai kegiatan komunal yang rutin diselenggarakan, seperti tradisi Merti Desa, karnaval kemerdekaan, dan musyawarah desa.
 - 
                
                
Menghadapi Tantangan Kesehatan
Pemerintah desa dan masyarakat secara proaktif menghadapi tantangan kesehatan publik yang signifikan, terutama dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting pada anak.
 
Desa Tursino, sebuah wilayah administrasi yang terletak di bagian utara Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, menampilkan potret sebuah desa yang dinamis dalam menyeimbangkan tradisi, potensi ekonomi lokal dan tantangan pembangunan modern. Jauh dari citra desa agraris semata, Tursino berhasil membangun identitas uniknya sebagai salah satu sentra industri rumah tangga gula merah yang cukup signifikan di kawasan tersebut. Di tengah geliat ekonomi kerakyatan dan kekayaan tradisi yang terus hidup, masyarakat dan pemerintah desanya juga secara terbuka berupaya menjawab tantangan zaman, terutama di bidang kesehatan dan kesejahteraan. Profil ini akan mengulas secara komprehensif berbagai aspek kehidupan di Desa Tursino, dari kondisi geografis, demografi, tata kelola pemerintahan, hingga sinergi antara potensi dan tantangan yang membentuk wajah desa ini.
Kondisi Geografis dan Demografi
Secara geografis, Desa Tursino berada di sisi utara dari pusat Kecamatan Kutoarjo. Posisinya ini menempatkannya di kawasan yang lebih didominasi oleh lahan pertanian tadah hujan dan perkebunan, sedikit berbeda dengan desa-desa di selatan Kutoarjo yang didominasi sawah irigasi teknis. Berdasarkan analisis peta wilayah, batas-batas administratif Desa Tursino meliputi: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Kaligesing, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Tungtungpait, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Karangrejo, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Kiyangkongrejo.Meskipun data BPS terbaru mengenai luas wilayah belum dapat diakses secara spesifik, data kependudukan dari Sistem Informasi Desa (SIDesa) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2020 mencatat jumlah penduduk Desa Tursino sebanyak 2.052 jiwa, yang terdiri dari 1.043 laki-laki dan 1.009 perempuan. Tanpa data luas wilayah yang akurat, kepadatan penduduk tidak dapat dihitung, namun sebaran permukiman cenderung mengikuti pola klaster yang dikelilingi oleh lahan pertanian dan perkebunan kelapa, yang menjadi bahan baku utama industri gula merah. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, penderes nira, perajin gula, dan sebagian kecil bekerja di sektor jasa dan perdagangan di pusat kota Kutoarjo.
Struktur Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan Desa Tursino berjalan aktif dan dinamis, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat. Berita mengenai pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada tahun 2023 menunjukkan tingkat partisipasi politik warga yang tinggi. Kepala Desa, dalam menjalankan tugasnya, dibantu oleh jajaran perangkat desa yang solid, mencakup Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi). Pemerintah Desa Tursino secara rutin menggelar musyawarah, baik untuk perencanaan pembangunan maupun untuk mengatasi isu-isu spesifik seperti penanganan stunting, menunjukkan pendekatan pemerintahan yang partisipatif.Sebagai lembaga mitra, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berfungsi sebagai kanal aspirasi masyarakat sekaligus pengawas jalannya pemerintahan. Sinergi antara pemerintah desa dan BPD menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan warga. Selain itu, kelembagaan masyarakat lainnya juga menunjukkan peran yang vital. Tim Penggerak PKK aktif dalam program-program kesehatan keluarga dan pemberdayaan perempuan. Karang Taruna menjadi motor penggerak kegiatan kepemudaan dan perayaan komunal seperti karnaval agustusan, sementara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) turut andil dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik di desa.
Potensi Ekonomi: Gula Merah sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Keunggulan utama dan ciri khas ekonomi Desa Tursino ialah industri rumah tangga pembuatan gula merah (gula kelapa). Puluhan keluarga di desa ini menggantungkan pendapatannya dari produksi gula merah yang diolah secara tradisional. Prosesnya, yang dimulai dari pengambilan nira kelapa oleh para penderes di pagi hari hingga dimasak berjam-jam di atas tungku kayu, merupakan pemandangan lazim dalam keseharian desa. Salah seorang perajin gula merah menyebutkan bahwa usaha ini telah diwariskan secara turun-temurun dan mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah setiap bulannya, menjadi penopang ekonomi keluarga yang andal.Industri ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi penderes dan perajin, tetapi juga menumbuhkan ekosistem ekonomi pendukungnya. Produk gula merah dari Tursino dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di Kutoarjo dan sekitarnya, dikenal karena kualitas dan keasliannya. Menyadari potensi besar ini, berbagai pihak, termasuk mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Dinas Koperasi UKM Perdagangan (KUKMP) Purworejo, telah memberikan perhatian khusus melalui program-program pendampingan. Pada Agustus 2025, misalnya, diselenggarakan sosialisasi literasi keuangan bagi para pelaku UMKM di desa ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas manajemen usaha mereka. Selain gula merah, sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan kelapa juga tetap menjadi basis ekonomi yang penting bagi masyarakat.
Kehidupan Sosial, Budaya, dan Tantangan Kesehatan
Masyarakat Desa Tursino dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan semangat kebersamaan yang tinggi. Hal ini tercermin dari rutinnya penyelenggaraan acara-acara komunal yang mempererat tali silaturahmi. Tradisi Merti Desa, sebuah upacara adat sebagai wujud syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada leluhur, masih lestari dan dilaksanakan dengan khidmat setiap tahunnya. Selain itu, perayaan Hari Kemerdekaan RI juga selalu disambut dengan sangat meriah melalui penyelenggaraan karnaval yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga dewasa. Kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi perekat sosial yang menjaga harmoni dan kekompakan warga.Di balik dinamika sosial budayanya yang kaya, Desa Tursino juga dihadapkan pada tantangan kesehatan publik yang serius. Pada tahun 2024, sebuah acara Rembug Stunting yang digelar di balai desa mengemukakan adanya 30 kasus stunting pada anak. Isu ini menjadi perhatian utama pemerintah desa dan kader kesehatan setempat. Langkah-langkah penanganan dan pencegahan secara intensif terus digalakkan, menunjukkan adanya kesadaran dan komitmen kolektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Kepedulian terhadap sesama juga ditunjukkan melalui kegiatan anjangsana dan pemberian tali asih kepada keluarga veteran pejuang kemerdekaan yang ada di desa, sebuah program yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo.
Penutup: Meramu Masa Depan Manis dan Sehat
Desa Tursino adalah contoh nyata sebuah desa yang kaya akan potensi namun juga berani menghadapi tantangannya secara terbuka. Manisnya gula merah yang menjadi penggerak ekonomi lokal menjadi simbol harapan dan kerja keras warganya. Di sisi lain, isu stunting menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga tentang investasi pada kualitas manusia.Ke depan, prospek Desa Tursino terletak pada kemampuannya untuk terus mengembangkan UMKM gula merah melalui inovasi produk, pengemasan, dan perluasan pemasaran, sambil secara konsisten mengatasi masalah kesehatan yang ada. Dengan modal sosial yang kuat, semangat gotong royong yang terpelihara, dan pemerintahan yang responsif, Desa Tursino memiliki fondasi yang kokoh untuk meramu masa depan yang tidak hanya manis secara ekonomi, tetapi juga sehat dan sejahtera bagi seluruh generasinya.
            